Beranda | Artikel
Diamnya Seorang Wanita Di Dalam Rumah Adalah Tanda Kemuliaannya
Rabu, 2 September 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Diamnya Seorang Wanita Di Dalam Rumah Adalah Tanda Kemuliaannya  adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Risalah Penting Untuk Muslimah, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 14 Muharram 1442 H / 02 September 2020 M.

Kajian Islam Tentang Diamnya Seorang Wanita Di Dalam Rumah Adalah Tanda Kemuliaannya

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan kepada kita bagaimana seorang wanita muslimah semestinya senantiasa selalu berada di dalam rumah. Hal ini karena di luar rumah banyak hal-hal yang menimbulkan bahaya bagi seorang wanita, baik bagi dirinya, hartanya ataupun kehormatannya. Kemudian di dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang bahwa seorang perempuan yang semakin dia banyak di rumah, maka dia akan semakin mulia.

Penulis berkata bahwa sesungguhnya anugrah yang kita dapatkan adalah sangat besar. Yaitu dengan petunjuk untuk masuk ke dalam agam Islam ini dan untuk berjalan di jalan yang lurus ini. Kenapa termasuk daripada nikmat dan anugrah yang sangat besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila seorang beraga Islam? Karena agama Islam ini adalah agama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah meridhainya atas hamba-hambaNya. Dan Allah tidak akan rela bagi para hamba-hambaNya agama apapun selain agama Islam.

Artinya kalau ada orang mendekatkan diri kepada Allah dengan ajaran selain ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalil yang menunjukkan bahwa agama Islam adalah nikmat yang sangat besar dan Allah tidak akan menerima amalan kecuali dari syariat Islam adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmatKu, dan Aku ridhai Islam sebagai agama.” (QS. Al-Maidah[5]: 3)

Tafsiran Imam Ibnu Katsir terhadap ayat ini adalah bahwa ayat ini adalah bahwa ini merupakan nikmat yang sangat besar yang Allah ‘Azza wa Jalla berikan kepada umat ini, yang mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan bagi umat ini agama mereka. Maka hamba-hamba Allah tidak memerlukan agama selain agama Islam dan tidak pula Nabi lain selain Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Oleh sebab itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai penutup para Nabi dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada seluruh jin dan manusia. Tidak ada yang halal kecuali yang Allah Subhanahu wa Ta’ala halalkan, dan tidak ada yang haram kecuali yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkannya, dan tidak ada agama kecuali yang disyari’atkan.

Ini menunjukkan bahwa termasuk nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling besar terhadap seorang hamba adalah dia diberi petunjuk untuk beragama Islam, untuk berjalan diatas jalan yang lurus ini.

Kemudian juga di dalam surat Ali-Imran ayat 85 dijelaskan:

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٨٥﴾

Barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima darinya. Dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali-Imran[3]: 85)

Kemudian penulis mengatakan bahwa sesungguhnya agama Islam itu adalah agama yang Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaiki dengannya keyakinan yang salah, amal perbuatan yang salah dan akhlak budi perkarti yang menyimpang. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaiki dengan agama ini keadaan lahiriyah seseorang ataupun keadaan hati seseorang.

Jadi Islam adalah paket lengkap, baik yang berkaitan dengan aqidah, ibadah, muamalah, adab dan akhlak, semuanya sudah diatur sedemikian rupa dengna sebaik mungkin oleh syariat Islam. Islam adalah paket lengkap, baik dia mengatur urusan yang berkaitan dengan anggota tubuh ataupun yang mengatur berkaitan dengan perasaan manusia.

Kemudian penulis mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menghiasi seseorang dengan kebagusan agama ini dan kesempurnaan agama ini. Apabila seseorang melakukan apa saja yang berkaitan dengan syariat Islam, baik itu dalam perkara keyakinan hati atau pengabdian diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ataupun muamalah (hubungan sosial) ataupun juga adab dan akhlak, maka dirinya akan indah, karena agama ini indah, dan niscaya dirinya akan baik, karena agama ini adalah sempurna. Sesungguhnya dia adalah agama yang siapa saja berpegang teguh dengannya, maka dia pasti beruntung dan pasti juga sukses. Dan barangsiapa yang meninggalkan syariat Islam ini (ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), maka akan hilang darinya aqidah yang benar, amal-amal yang lurus, akhlak-akhlak yang luhur. Sesungguhnya dia adalah agama yang lurus dan jalan yang lurus, tidak ada keberuntungan apapun, tidak ada kebahagiaan apapun untuk seorang hamba di dunia dan di akhiratnya kecuali dengan melaksanakan syariat Islam dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kejujuran adalah syiar dari agama Islam, kebenaran merupakan poros dari agama Islam, keadilan adalah tiangnya, kasih sayang adalah ruh agama ini, dan kebaikan adalah teman dekat dari agama ini, dan kebaikan serta memperbaiki adalah tujuannya dan maksudnya, maka alangkah agungnya agama ini, dan sungguh besar nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita tentang agama ini. Maka hendaknya kita memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan petunjuk kepada kita dan yang telah menjadikan kita termasuk daripada orang-orang yang beragama Islam. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk tetap di atasnya sampai wafat menjemput kita.

Ini adalah muqaddimah yang disebutkan oleh Fadhilatusy Syaikh Al-Allamah ‘Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr Hafidzahumullahu Ta’ala.

Kemudian beliau mengatakan bahwa telah datang agama yang lurus ini dengan petunjuk-petunjuknya yang agung dan bimbingannya yang benar dan memperbaiki para hamba, merealisasikan kebaikan dan memutuskan segala macam godaan-godaan yang menghantarkan kepada kehancuran.

Seakan-akan penulis ingin menegaskan bahwa salah satu nikmat Allah yang terbesar adalah kita beragama Islam. Karena agama Islam ini memperbaiki seluruh aspek kehidupan manusia, baik lahiriyah maupun batiniyahnya, aqidahnya, ibadahnya, muamalahnya, adab dan akhlaknya diperbaiki dengan menjalankan syariat agama ini.

Kemudian beliau ingin menjelaskan kepada kita bahwasannya apaila seseorang mengamalkan Islam dengan segala syariat dan hukum-hukumnya, maka dia akan senantiasa berjalan diatas kebenaran. Kemudian dengan berjalan diatas jalan yang benar tersebut maka dia akan beruntung. Itu pasti. Tidak ada syariat Islam yang menyengsarakan manusia, tidak ada syariat Islam yang membuat manusia rusak, bahkan yang ada syariat Islam menjaga seseorang dari kegentingan-kegentingan yang menghantarkan kepada kehancuran seseorang di dunia dan akhiratnya.

Kemudian penulis mengatakan bahwa termasuk pengaturan agama yang agung ini dan juga pemberian bimbingan yang penuh berkah adalah bimbingan yang datang dalam al-Qur’an atau hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang khusus untuk wanita muslimah. Yang mana apabila seorang wanita muslimah berpegang teguh dengan syariat Islam ini, maka akan terealisasi untuknya keberuntungan, kebahagiaan, penjagaan, ketinggian derajat di dunia dan di akhirat.

Ini yang harus kita pahami baik-baik, terutama untuk para perempuan. Sehingga kita tidak merasa tertekan dengan agama ini, agar kita tidak merasa sempit dengan agama ini, agar kita tidak merasa berat dengan agama ini. Kita senantiasa semangat bahkan sangat semangat untuk menegakkan syariat Islam dalam diri seorang wanita muslimah.

Apabila seorang wanita muslimah berpegang teguh dengan adab-adab dan bimbingan-bimbingan yang ada dalam agama Islam, maka tidak ada yang wanita muslimah dapatkan kecuali kebahagiaan, keberuntungan, penjagaan kesucian dan kehormatan, juga ketinggian derajat di dunia dan di akhirat.

Kemudian penulis mengatakan bahwa jika seorang wanita muslimah diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan lapang dadanya untuk berpegang teguh dengan adab-adab Islam dan hukum-hukum Islam, maka niscaya dia akan bahagia, dia akan selamat, dan masyarakat pun selamat dari tergoda dengan perempuan tersebut. Karena yang namanya perempuan adalah godaan yang menghantarkan kepada keburukan. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits yang shahih:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak pernah tinggalkan godaan apapun yang paling berbahaya bagi para lelaki dibandingkan perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah.. Makanya kalau seandainya kaum muslimah mengerjakan syariat Islam, maka niscaya dia akan selamat dan masyarakat sekitarnya pun akan selama. Hal ini karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwasanya godaan paling berat dan paling berbahaya bagi para lelaki adalah perempuan.

Bagaimana penjelasan selengkapnya? Download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..

Download mp3 Kajian Diamnya Seorang Wanita Di Dalam Rumah Adalah Tanda Kemuliaannya


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48960-diamnya-seorang-wanita-di-dalam-rumah-adalah-tanda-kemuliaannya/